Jumat, 30 September 2016

teori sosialisme dalam etika politik dan pembangunan



Sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil produksi secara merata (W.Surya Indra, 1979: 309). Dalam membahas sosialisme tidak dapat terlepas dengan istilah Marxisme- Leninisme karena sebagai gerakan yang mempunyai arti politik

Sosialisme itu sendiri sudah ada sejak peradaban Romawi. Istilah sosialisme baru muncul pertama kali dan dipakai pada tahun 1827 dalam majalah perkoperasian oleh Robert Owen. Awal kemunculan sosialisme abad ke 19 dinamakan sosialisme utopis yaitu sosialisme yang didasarkan pandangan kemanusiaan dan meyakini kesempurnaan watak manusia. Penganut faham ini bercita-cita menciptakan masyarakat sosialis dengan jalan damai tanpa kekerasan atau revolusi.
Sosialisme adalah paham atau ajaran kebegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya harta benda, industry, dan perusahaan milik negara (pusat bahasa depdiknas 2002:1085). 
Adapun pendapat para ahli mengenai pengertian paham sosialisme, antara lain:
1.   Gerald Braunthal mendifinisikan sosialisme sebagai suatu teori ekonomi dan politik yang menekankan pentingnya peranan Komusial dan Pemerintah dalam menguasai alat-alat produksi dan distribusi barang.

2.        Keneth J. Arrow dalam Budiharjo (1984) menyatakan bahwa sosialisme adalah suatu system ekonomi dimana sebagian besar keputusan ekonomi diambil dalam satuan yang dikuasai berbagai bagian struktur negara atau para pekerja.

3.    Teuku May Rudy (1993) menyatakan bahwa sosialisme adalah paham yang beranggapan bahwa kepentingan bersama atau kepentingan umum harus diutamakan dari kepentingan individu.

4.      Sutan Syahrir dalam Anwar (1966) menyatakan bahwa sosialisme adalah suatu ajaran dan gerakan untuk mencari keadilan di dalam kehidupan kemanusiaan.

5.   Ir.Sukarno (1963) menyatakan sosialisme adalah bukan saja merupkan suatu system masyarakat, sosialisme juga suatu tuntutan perjuangan, yakni kemakmuran bersama.

teori sosialisme dalam etika politik dan pembangunan



Sosialisme adalah ajaran kemasyarakatan (pandangan hidup) tertentu yang berhasrat menguasai sarana-sarana produksi serta pembagian hasil produksi secara merata (W.Surya Indra, 1979: 309). Dalam membahas sosialisme tidak dapat terlepas dengan istilah Marxisme- Leninisme karena sebagai gerakan yang mempunyai arti politik

Sosialisme itu sendiri sudah ada sejak peradaban Romawi. Istilah sosialisme baru muncul pertama kali dan dipakai pada tahun 1827 dalam majalah perkoperasian oleh Robert Owen. Awal kemunculan sosialisme abad ke 19 dinamakan sosialisme utopis yaitu sosialisme yang didasarkan pandangan kemanusiaan dan meyakini kesempurnaan watak manusia. Penganut faham ini bercita-cita menciptakan masyarakat sosialis dengan jalan damai tanpa kekerasan atau revolusi.
Sosialisme adalah paham atau ajaran kebegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya harta benda, industry, dan perusahaan milik negara (pusat bahasa depdiknas 2002:1085). 
Adapun pendapat para ahli mengenai pengertian paham sosialisme, antara lain:
1.   Gerald Braunthal mendifinisikan sosialisme sebagai suatu teori ekonomi dan politik yang menekankan pentingnya peranan Komusial dan Pemerintah dalam menguasai alat-alat produksi dan distribusi barang.

2.        Keneth J. Arrow dalam Budiharjo (1984) menyatakan bahwa sosialisme adalah suatu system ekonomi dimana sebagian besar keputusan ekonomi diambil dalam satuan yang dikuasai berbagai bagian struktur negara atau para pekerja.

3.    Teuku May Rudy (1993) menyatakan bahwa sosialisme adalah paham yang beranggapan bahwa kepentingan bersama atau kepentingan umum harus diutamakan dari kepentingan individu.

4.      Sutan Syahrir dalam Anwar (1966) menyatakan bahwa sosialisme adalah suatu ajaran dan gerakan untuk mencari keadilan di dalam kehidupan kemanusiaan.

5.   Ir.Sukarno (1963) menyatakan sosialisme adalah bukan saja merupkan suatu system masyarakat, sosialisme juga suatu tuntutan perjuangan, yakni kemakmuran bersama.