Rabu, 05 Oktober 2016

INTERAKSI SOSIAL



Tugas sosiologi individu
INTERAKSI SOSIAL

Disusun oleh
YENI HANIFAH
3301414024

JURUSAN PKn
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah ini.
Makalah  ini membahas tentang “INTERAKSI SOSIAL” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah sosiologi.
Penulis sudah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi penulis menyadari kesalahan  dan  kealfaan, makalah  ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya. Amiin...
                                                                                   


                                                                                    Semarang, 4  Oktober 2014   
                                                                                                                                                                                                                                  Penulis







Hasil Pengamatan dan Analisis Interaksi Sosial
Interaksi sosial di pasar
  
            Pasar krempyeng                               penjual dawet di pasar krempyeng
Gambar di atas merupakan contoh interaksi yang di lakukan di pasar krempyeng.

Pasar termasuk sebuah pusat kegiatan ekonomi masyarakat kota maupun pedesaan, pasar merupakan pusat jual beli. Di pasar krempyemg daerah banaran misalnya, pasar tersebut sebagai jantung ekonomi jual beli masyarakat banaran, pasar krempyeng termasuk sebuah pasar kecil yang ramai pembeli pada waktu pagi hari karena satu-satunya pasar di daerah setempat, tidak heran jika pasar banaran ramai, selain buah-buahan, di pasar banaran juga tersedia bahan-bahan pokok lainnya seperti daging, ikan dan makanan ringan, ada juga penjual dawet di depan pasar krempyeng. Selain sebagai pusat ekonomi, pasar juga dapat menjadi pusat interaksi antara pedagang dengan pembeli.
Pagi hari, saya melakukan survey, ternyata para pedagang sudah menjajakan dagangannya dari penjual buah-buahan, sayuran, daging sampai penjual pernak- pernik sudah ramai pembeli, ada penjual yang tidak mendapat lahan sampai di samping jalan dengan menggunakan lapak yang terbuat dari bambu, ada juga penjual dawet yang menjajakan dagangannya di depan pasar krempyeng. Bangunan pasar krempyeng terbuat dari bangunan permanen sebagai bangunan untuk ruang lingkup pasar, untuk menjajakan dagangannya pedagang menggunakan lapak dari kayu, pasar krempyeng termasuk pasar kecil yang kini menampung lebih dari 15 pedagang yang mempunyai lapak tetap, ada juga yang jualan diemperan pasar dengan menggunakan lapak beralas plastik atau meja yang bisa diangkat.
  Interaksi antara pembeli dan pedagang dalam pasar krempyeng termasuk dalam jenis antar individu, faktor pendorong pembeli karena fakor internal lebih jelasnya faktor fisik karena faktor fisik itu meliputi makan dan minum. Disana termasuk disosiatif lebih tepat nya persaingan kompetisi yaitu persaingan tanpa pertentangan dan kekerasan para pedagang berkompetisi menjual bahan dagangannya.

Pak Rohmat adalah salah satu pedagang yang berjualan dawet di sekitar pasar krempyeng , Pak Rohmat memilih berjualan dawet . Ketika saya bertanya mengapa Pak Rohmat  memilih profesi ini , ia mengatakan karena bahan baku yang harus dibeli dan diperoleh tidaklah sulit , selain tidak repot juga tidak mudah rusak . Demikianlah hasil wawancara saya  dengan pak Rohmat :

P : Pertanyaan
O : Jawaban Pak Rohmat

P : Pak kenapa memilih tempat berjualan di sekitar pasar krempyeng?
O : Karena tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah saya,  juga tidak terlalu jauh dari tempat saya biasa membeli bahan baku untuk jualan.
P : Pak kenapa memilih menjadi penjual dawet?
O : Karena bahannya mudah dicari dimana-mana, juga tidak begitu  repot, kalau jualan seperti jualan mie kan harus membeli minyak juga , dan harga minyak naik terus , makannya saya tidak  mau pusing-pusing mikirin harga minyak yang naik terus, makannya saya lebih memilih jualan dawet yang hanya butuh es.
P : Bapak berjualan seperti ini apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
O : Ya dibilang cukup sebenarnya tidak cukup, tetapi buat tambah pemasukan boleh di katakan lumayan cukup.
P : Pak , apakah bapak sudah berkeluarga?
O : Sudah , saya memiliki satu istri dan satu anak .
P : Apakah penghasilan bapak dapat mencukupi kelurga? Dan hasil penjualan itu masih bisa ada yang di sisihkan?
O : Lumayan cukup , masih bisa nabunglah sedikit-sedikit
P : Pak, apakah ada hambatan dengan penjualan dawet ini? jika ada bisa bapak sebutkan apa saja hambatannya?
O :Yah, kalau hujan saja jadi jarang yang beli, soalnya cuaca juga dingin jadinya pelanggan jadi berkurang, tidak  mungkin juga dingin-dingin minum es, meskipun ada tetapi hanya beberapa orang saja, jadinya penghasilanya saya lebih sedikit.
P : Sekali belanja berapa pengeluarannya pak untuk sekali berjualan?
O : sekitar RP 40.000 ,
P : Suka dukanya berjualan dawet ini apa Pak?
O : Sukanya kalau lagi laris , saya sangat senang karena bisa mendapatkan penghasilan lebih, dukanya kalo lagi tidak laris, penghasilan saya jadi berkurang dagangannya juga banyak yang sisa dan akhirnya basi.

Interaksi sosial di kampus
  
Gambar di atas merupakan salah satu contoh interaksi di kampus baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Baik di lakukan antar indiviu dengan individu maupun individu dengan kelompok.
Kampus merupakan sebuah kawasan tertutup yang memiliki gedung-gedung universitas atau sebagai sarana dan prasarana proses pembelajaran dalam universitas, di kampus fakultas ilmu sosial daerah gunung pati Universitas Negeri Semarang, sebagai tempat pembelajaran mahasiswa baik yang dari  sejarah, sosiologi dan antropologi, geografi, PIPS, dan politik kewarganegaraan, selain dari jurusan-jurusan itu  ada mahasiswa lain yang terkadang menempati gedung fakultas ilmu sosial untuk mata kuliah umum, selain sebagai tempat pembelajaran kampus juga dapat sebagai tempat interaksi sosial antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen atau mahasiswa dengan para penjual makanan yang ada di kampus dan jenis jenis interaksinya juga bermacam-macam ada yang antar individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
Siang hari, di kampus fakultas ilmu sosial tentu banyak mahasiswa yang kuliah. Para mahasiswa ada yang sedang asik berbincang-bincang, ada juga mahasiswa yang membeli makanan, penjual makanan di daerah kampus fakultas ilmu sosial ada yang mempunyai lapak tetap ada juga yang berganti ganti tempat seperti penjual  siomay,dawet ayu, dan masih banyak lagi. Banyak mahasiswa yang menggunakan fasilitas internet kampus untuk mencari materi kuliah ada juga yang hanya  sekedar main-main jejaring sosial.
Interaksi para mahasiswa beragam, ada yang kelompok dengan individu ada juga individu dengan individu,  kelompok biasanya di dorong karena kepentingan bersama dan  faktor internal yang di dasari adanya kebutuhan sosial atau fisik. Disana juga terdapat asimiliasi penyatuan dua kelompok menjadi satu, terkadang itu tercipta karena adanya kepentingan bersama.
Saya berbincang-bincang dengan salah satu mahasiswa di kampus, mereka sedang mengerjakan tugas kelompok di gazebo sekitar PKM FIS, salah satu dari kelompok itu bernama Ahmad Subejo. Saya melakukan interaksi dengan mereka. Demikianlah hasil wawancara saya dengan Ahmad Subejo dan kawan-kawan.

P : Pertanyaan
O : Jawaban

P : Apa yang sedang teman-teman lakukan disini ( gazebo)?
O : Saya bersama dengan kelomok saya sedang mengerjakan tugas membuat PKM.
P : Apa jenis PKM yang kelompok teman-teman buat?
O : Saya membuat PKMP, salah satu jenis PKM di bidang pemasaran.
P :  Apa harapan teman-teman dalam pembuatan PKM ini?
O: Harapannya supaya bisa lolos sampai PIMNAS dan mendapat uang untuk          tambahan modal pemasaran.
P : berapa jumlah anggota kelompok dalam pembuatan PKM?
O : maksimal 5 orang, minimal 3 orang dan dari anggota kelompok itu di sarankan ada seniornya. Namun kelompok saya terdiri dari 3 anggota saja.
Itulah sedikit interaksi saya dengan Ahmad Subejo dan kawan-kawan
Interaksi sosial di terminal Bus
Terminal Bus Ungaran

Terminal merupakan sarana prasarana untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, untuk pindah dari transportasi yang satu ke yang lainnya atau tetap dalam transportasi tersebut, serta terminal mengatur keberangkatan dan kedatanagan transportasi bus atau angkutan umum, biasanya terminal di miliki semua kota dan terminal di satu kota lebih dari satu terminal, ada yang mempunyai dua atau bahkan ada yang tiga.
Siang hari, di terminal bus ungaran terlihat sedikit bus yang berada di terminal itu, para penumpang yang sedang menunggu bus pun bermacam-macam ada orang kantoran ada ibu-ibu dari pasar dan ada juga para pelajar. Mereka harus menunggu bus atau angkutan umum untuk bisa sampai rumah, para bapak dinas perhubungan pun sibuk dengan mengatur lalu lintas datang dan dan perginya bus di terminal, terminal bus ungaran cukup besar disekitar terminal ada penjual kaki lima ada juga penjual tiket bus.
Interaksi yang terjadi antara penumpang dengan kernet bus adalah interaksi antara individu, faktor pendorongnya karena adanya faktor internal lebih tepatnya pada kebutuhan sosial dan bisa disebut juga kebutuhan fisik. Disana termasuk disosiatif lebih tepat nya persaingan kompetisi yaitu persaingan tanpa pertentangan dan kekerasan antara sopir bus yang satu dengan sopir bus yang lainya berkompetisi untuk mendapatkatkan penumpang yang banyak.
Saya melakukan interaksi dengan salah satu supir bus di daerah terminal ungaran, Beliau bernama Pak Hudi. Berikut sedikit hasil dari interaksi yang saya lakukan.

P : Pertanyaan
O : Jawaban bapak Hudi


P  : Siapa nama bapak?
O : Bapak Hudi
P  :  Berapa usia bapak?
O : 35 Tahun
P  : Apakah mobil bus itu milik bapak sendiri?
O : Tidak, saya hanya buruh menjadi seorang supir bus saja.
P  :  Berapa lama bapak bekerja sebagai supir bus?
O : Baru 3 tahun ini, sebelumnya saya hanya sebagai kernet.
P  : Berapa penghasilan perhari yang bapak dapatkan?
O: Ya, tidak tentu, kadang Rp. 100.000- Rp.250.000 Kadang juga Rp.50.000- Rp.100.000
P : Berapa jam bapak bekerja?
O : Sekitar 9 jam.

Itulah sedikit hasil interaksi saya dengan Bapak Hudi.









Persamamaan dan Perbedaan Interaksi yang di Lakukan di Kampus, Terminal, dan di Pasar
Persamaan
Persamaannya kebanyakan interaksi yang ada di pasar, kampus dan terminal, di dorong oleh faktor fisik dan faktor sosial, interaksinya pun juga kebanyakan antara individu dengan individu. Namun ada juga interaksi individu dengan kelompok. Seperti yang saya lakukan di pasar, dan di terminal merupakan contoh interaksi sosial individu dengan indvidu, namun interaksi yang saya lakukan di kampus merupakan salah satu contoh interaksi individu dengan kelompok.

Perbedaan
Perbedaaannya terdapat pada kepentingan kebutuhan dari setiap individu tersebut. Orang yang berinteraksi di pasar tentu berbeda dengan yang berkomunikasi di kampus maupun di terminal.



















KESIMPULAN

Setiap interkasi sosila pasti melibatkan 2 orang atau lebih. Interaksi sosial merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian orang terutama masyarakat yang berbisnis.
Dalam interkasi sosial, ada perbedaan dan persamaan yang terjadi di dalamnya. Proses Interaksi sosial yeng terjadi antara individu dengan individu akan berbeda dengan interaksi yang di lakukan antara individu dengan kelompok atau interaksi antara kelompok dengan kelompok.
Tidak hanya itu, perbedaan juga ada pada kepentingan dari masing-masing interkasi yang di lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar