Tugas sosiologi
individu
INTERAKSI SOSIAL
Disusun oleh
YENI HANIFAH
3301414024
JURUSAN PKn
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah
ini.
Makalah ini membahas tentang
“INTERAKSI SOSIAL” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu mata
kuliah sosiologi.
Penulis sudah berusaha menyusun
makalah ini sebaik mungkin, akan tetapi penulis menyadari kesalahan
dan kealfaan, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun
berkat arahan, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya. Amiin...
Semarang,
4 Oktober 2014
Penulis
Hasil Pengamatan dan Analisis Interaksi
Sosial
Interaksi sosial di
pasar
Pasar krempyeng penjual dawet di
pasar krempyeng
Gambar di atas merupakan contoh interaksi yang di
lakukan di pasar krempyeng.
Pasar termasuk sebuah pusat kegiatan ekonomi masyarakat kota maupun pedesaan, pasar merupakan pusat jual beli. Di pasar krempyemg daerah banaran misalnya, pasar tersebut sebagai jantung ekonomi jual beli masyarakat banaran, pasar krempyeng termasuk sebuah pasar
kecil yang ramai pembeli pada waktu pagi hari karena satu-satunya pasar di daerah
setempat, tidak heran jika pasar banaran ramai, selain buah-buahan, di pasar banaran juga tersedia bahan-bahan pokok lainnya seperti daging, ikan dan makanan ringan, ada juga penjual
dawet di depan pasar krempyeng. Selain sebagai
pusat ekonomi, pasar juga dapat menjadi pusat interaksi antara pedagang dengan pembeli.
Pagi hari, saya melakukan survey, ternyata para pedagang sudah menjajakan dagangannya dari penjual buah-buahan,
sayuran, daging sampai penjual pernak- pernik sudah ramai pembeli, ada penjual
yang tidak mendapat lahan sampai di samping jalan dengan menggunakan lapak yang
terbuat dari bambu, ada juga penjual dawet yang menjajakan
dagangannya di depan pasar krempyeng. Bangunan pasar krempyeng terbuat dari bangunan permanen sebagai bangunan
untuk ruang lingkup pasar, untuk menjajakan dagangannya pedagang menggunakan
lapak dari kayu, pasar krempyeng termasuk pasar kecil yang kini menampung lebih dari 15 pedagang yang
mempunyai lapak tetap, ada juga yang jualan diemperan pasar dengan menggunakan
lapak beralas plastik atau meja yang bisa diangkat.
Interaksi antara pembeli dan pedagang dalam pasar krempyeng termasuk dalam
jenis antar individu, faktor pendorong pembeli karena fakor internal lebih
jelasnya faktor fisik karena faktor fisik itu meliputi makan dan minum. Disana
termasuk disosiatif lebih tepat nya persaingan kompetisi yaitu persaingan tanpa
pertentangan dan kekerasan para pedagang berkompetisi menjual bahan dagangannya.
Pak Rohmat adalah
salah satu pedagang yang berjualan dawet di sekitar pasar krempyeng , Pak Rohmat
memilih berjualan dawet . Ketika saya bertanya mengapa Pak Rohmat memilih profesi ini , ia mengatakan karena
bahan baku yang harus dibeli dan diperoleh tidaklah sulit , selain tidak repot
juga tidak mudah rusak . Demikianlah hasil wawancara saya dengan pak Rohmat :
P : Pertanyaan
O : Jawaban Pak Rohmat
P : Pak kenapa memilih tempat berjualan di sekitar pasar krempyeng?
O : Karena tempatnya tidak terlalu jauh dari rumah saya, juga tidak terlalu jauh dari tempat saya biasa membeli bahan baku untuk jualan.
P : Pak kenapa memilih menjadi penjual dawet?
O : Karena bahannya mudah dicari dimana-mana, juga tidak begitu repot, kalau jualan seperti jualan mie kan harus membeli minyak juga , dan harga minyak naik terus , makannya saya tidak mau pusing-pusing mikirin harga minyak yang naik terus, makannya saya lebih memilih jualan dawet yang hanya butuh es.
P : Bapak berjualan seperti ini apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
O : Ya dibilang cukup sebenarnya tidak cukup, tetapi buat tambah pemasukan boleh di katakan lumayan cukup.
P : Pak , apakah bapak sudah berkeluarga?
O : Sudah , saya memiliki satu istri dan satu anak .
P : Apakah penghasilan bapak dapat mencukupi kelurga? Dan hasil penjualan itu masih bisa ada yang di sisihkan?
O : Lumayan cukup , masih bisa nabunglah sedikit-sedikit
P : Pak, apakah ada hambatan dengan penjualan dawet ini? jika ada bisa bapak sebutkan apa saja hambatannya?
O :Yah, kalau hujan saja jadi jarang yang beli, soalnya cuaca juga dingin jadinya pelanggan jadi berkurang, tidak mungkin juga dingin-dingin minum es, meskipun ada tetapi hanya beberapa orang saja, jadinya penghasilanya saya lebih sedikit.
P : Sekali belanja berapa pengeluarannya pak untuk sekali berjualan?
O : sekitar RP 40.000 ,
P : Suka dukanya berjualan dawet ini apa Pak?
O : Sukanya kalau lagi laris , saya sangat senang karena bisa mendapatkan penghasilan lebih, dukanya kalo lagi tidak laris, penghasilan saya jadi berkurang dagangannya juga banyak yang sisa dan akhirnya basi.
Interaksi
sosial di kampus
Gambar di atas merupakan salah satu contoh interaksi di kampus baik di
dalam kelas maupun di luar kelas. Baik di lakukan antar indiviu dengan individu
maupun individu dengan kelompok.
Kampus merupakan sebuah kawasan tertutup yang memiliki gedung-gedung universitas atau sebagai sarana dan
prasarana proses pembelajaran dalam universitas, di kampus fakultas ilmu sosial
daerah gunung pati Universitas Negeri Semarang,
sebagai tempat pembelajaran mahasiswa baik yang dari sejarah, sosiologi dan antropologi, geografi, PIPS, dan politik kewarganegaraan,
selain dari jurusan-jurusan itu ada mahasiswa lain yang terkadang menempati gedung fakultas ilmu sosial untuk mata kuliah umum, selain
sebagai tempat pembelajaran kampus juga dapat sebagai tempat interaksi sosial
antara mahasiswa dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen atau mahasiswa dengan
para
penjual makanan yang ada di kampus dan jenis jenis interaksinya juga
bermacam-macam ada yang antar individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.
Siang hari, di kampus fakultas ilmu sosial tentu banyak mahasiswa
yang kuliah. Para mahasiswa ada yang sedang asik berbincang-bincang, ada juga mahasiswa yang membeli makanan, penjual
makanan di daerah kampus fakultas ilmu sosial ada yang mempunyai lapak tetap
ada juga yang berganti ganti tempat seperti penjual siomay,dawet ayu, dan masih banyak lagi. Banyak mahasiswa yang menggunakan fasilitas internet
kampus untuk mencari materi kuliah ada juga yang hanya sekedar main-main jejaring sosial.
Interaksi para mahasiswa beragam, ada yang kelompok
dengan individu ada juga individu dengan individu, kelompok biasanya di
dorong karena kepentingan bersama dan faktor internal yang di dasari
adanya kebutuhan sosial atau fisik. Disana juga terdapat asimiliasi penyatuan
dua kelompok menjadi satu, terkadang itu tercipta karena adanya kepentingan
bersama.
Saya berbincang-bincang
dengan salah satu mahasiswa di kampus, mereka sedang mengerjakan tugas kelompok
di gazebo sekitar PKM FIS, salah satu dari kelompok itu bernama Ahmad Subejo.
Saya melakukan interaksi dengan mereka. Demikianlah hasil wawancara saya dengan
Ahmad Subejo dan kawan-kawan.
P : Pertanyaan
O : Jawaban
P : Apa yang sedang teman-teman
lakukan disini ( gazebo)?
O : Saya bersama
dengan kelomok saya sedang mengerjakan tugas membuat PKM.
P : Apa jenis PKM yang
kelompok teman-teman buat?
O : Saya membuat PKMP,
salah satu jenis PKM di bidang pemasaran.
P : Apa harapan teman-teman dalam pembuatan PKM
ini?
O: Harapannya supaya
bisa lolos sampai PIMNAS dan mendapat uang untuk tambahan modal pemasaran.
P : berapa jumlah
anggota kelompok dalam pembuatan PKM?
O : maksimal 5 orang,
minimal 3 orang dan dari anggota kelompok itu di sarankan ada seniornya. Namun
kelompok saya terdiri dari 3 anggota saja.
Itulah sedikit
interaksi saya dengan Ahmad Subejo dan kawan-kawan
Interaksi sosial di
terminal Bus
Terminal Bus Ungaran
Terminal merupakan sarana prasarana untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,
untuk pindah dari transportasi yang satu ke yang lainnya atau tetap dalam transportasi tersebut, serta
terminal mengatur keberangkatan dan kedatanagan transportasi bus atau angkutan umum, biasanya terminal di miliki
semua kota dan terminal di satu kota lebih dari satu terminal, ada yang mempunyai dua atau bahkan ada yang tiga.
Siang hari, di terminal bus ungaran
terlihat sedikit bus yang berada di terminal itu, para penumpang yang sedang
menunggu bus pun bermacam-macam ada orang kantoran ada ibu-ibu dari pasar dan ada juga
para pelajar. Mereka harus menunggu bus atau angkutan umum untuk bisa sampai rumah, para
bapak dinas perhubungan pun sibuk dengan mengatur lalu lintas datang dan dan
perginya bus di terminal, terminal bus ungaran cukup besar disekitar terminal
ada penjual kaki lima ada juga penjual tiket bus.
Interaksi yang terjadi antara penumpang dengan kernet bus adalah interaksi
antara individu, faktor pendorongnya karena adanya faktor internal lebih
tepatnya pada kebutuhan sosial dan bisa disebut
juga kebutuhan fisik. Disana termasuk disosiatif lebih tepat nya persaingan
kompetisi yaitu persaingan tanpa pertentangan dan kekerasan antara sopir bus
yang satu dengan sopir bus yang lainya berkompetisi untuk mendapatkatkan penumpang
yang banyak.
Saya melakukan
interaksi dengan salah satu supir bus di daerah terminal ungaran, Beliau
bernama Pak Hudi. Berikut sedikit hasil dari interaksi yang saya lakukan.
P : Pertanyaan
O : Jawaban bapak Hudi
P : Siapa nama bapak?
O : Bapak Hudi
P : Berapa usia bapak?
O : 35 Tahun
P : Apakah
mobil bus itu milik bapak sendiri?
O : Tidak, saya hanya buruh menjadi seorang supir bus
saja.
P : Berapa lama bapak bekerja sebagai supir bus?
O : Baru 3 tahun ini, sebelumnya saya hanya sebagai
kernet.
P : Berapa
penghasilan perhari yang bapak dapatkan?
O: Ya, tidak tentu, kadang Rp. 100.000- Rp.250.000
Kadang juga Rp.50.000- Rp.100.000
P : Berapa jam bapak bekerja?
O : Sekitar 9 jam.
Itulah sedikit hasil interaksi saya dengan Bapak Hudi.
Persamamaan dan Perbedaan Interaksi yang di Lakukan di Kampus, Terminal, dan di Pasar
Persamaan
Persamaannya kebanyakan interaksi yang ada di pasar, kampus dan terminal,
di dorong oleh faktor fisik dan faktor sosial, interaksinya pun juga kebanyakan
antara individu dengan individu. Namun ada juga
interaksi individu dengan kelompok. Seperti yang saya lakukan di pasar, dan di
terminal merupakan contoh interaksi sosial individu dengan indvidu, namun
interaksi yang saya lakukan di kampus merupakan salah satu contoh interaksi
individu dengan kelompok.
Perbedaan
Perbedaaannya terdapat pada kepentingan kebutuhan dari setiap individu tersebut. Orang yang berinteraksi di pasar tentu berbeda dengan yang berkomunikasi di
kampus maupun di terminal.
KESIMPULAN
Setiap interkasi
sosila pasti melibatkan 2 orang atau lebih. Interaksi sosial merupakan
kebutuhan pokok bagi sebagian orang terutama masyarakat yang berbisnis.
Dalam interkasi sosial, ada perbedaan
dan persamaan yang terjadi di dalamnya. Proses Interaksi sosial yeng terjadi
antara individu dengan individu akan berbeda dengan interaksi yang di lakukan
antara individu dengan kelompok atau interaksi antara kelompok dengan kelompok.
Tidak hanya itu, perbedaan juga ada pada
kepentingan dari masing-masing interkasi yang di lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar